Wednesday, May 18, 2011

Namaku Elang - 5

Aku menciumi lehernya, kemudian dagunya. Sampai akhirnya ke bibirnya. Srida membalas, perlahan-lahan. Lidahku kumasukkan ke mulutnya yang hangat. Pertama ada penolakan darinya (mungkin sedikit jijik dengan sisa lendir tubuhnya sendiri), namun akhirnya pasrah. Lidah kami saling pilin, simpul menyimpul. Kuhisap nafasnya. Kugigit pinggir bibir bawahnya, dia mengerang. Nafsunya tumbuh

No comments:

Post a Comment